BREAKING NEWS

VTKR Kuatkan Bisnis, Sasar Pasar B2B dan Penuhi TKDN


.CO.ID – JAKARTA

PT VTKR Teknologi Mobilitas Tbk (VTKR) berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian penting selama semester pertama tahun 2025. Pencapaian ini tidak hanya terlihat dari sisi operasional, tetapi juga dalam strategi bisnis perusahaan. Salah satu fokus utama VTKR adalah meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperluas pasar kendaraan listrik berbasis Completely Knock Down (CKD).

Pengembangan Pasar Kendaraan Listrik

Pada paruh pertama tahun 2025, VTKR berhasil meraih tender baru sebanyak 80 unit bus listrik 12 meter CKD yang akan dikirim pada kuartal keempat tahun ini. Dengan penambahan ini, total pasokan bus listrik VTKR untuk TransJakarta mencapai 152 unit. Direktur VTKR Achmad Amri Aswono Putro menyatakan bahwa bus-bus listrik CKD tersebut telah memenuhi TKDN sebesar 40%.

Selain itu, VTKR juga telah menyelesaikan beberapa pengiriman produk, termasuk forklift listrik untuk pelanggan swasta dan bus listrik 12 meter untuk operator TransJakarta.

Pembangunan Pabrik di Magelang

VTKR juga telah menyelesaikan pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik berbasis CKD di Magelang pada awal tahun ini. Fasilitas ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 3.000 unit bus dan truk listrik per tahun. Investasi sekitar Rp 400 miliar ini telah beroperasi penuh sejak awal 2025.

Kinerja Keuangan

Dari segi kinerja keuangan, pendapatan konsolidasi perseroan pada semester I-2025 mencapai Rp 414 miliar, naik tipis 1,2% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 409 miliar. Kenaikan ini didorong oleh penjualan komponen oleh anak usaha PT Bakri Auto Parts.

Namun, laba bersih mengalami penurunan signifikan dari Rp 20 miliar pada semester I-2024 menjadi Rp 8 miliar di semester I-2025. Penurunan ini terjadi karena sebagian besar penjualan kendaraan listrik baru akan terealisasi pada semester II-2025.

Proyeksi Pendapatan dan Laba

Achmad menjelaskan bahwa sejumlah pesanan seperti 80 unit bus listrik TransJakarta, 10 unit truk listrik sampah, 3 unit bus listrik 8 meter, dan beberapa forklift baru bisa dicatatkan setelah serah terima di semester kedua. Dengan demikian, pendapatan dan laba perseroan diproyeksikan meningkat signifikan pada paruh kedua tahun ini.

Pertumbuhan Aset

Total aset VTKR juga meningkat dari Rp 1,6 triliun per Desember 2024 menjadi Rp 1,79 triliun pada Juni 2025. Lonjakan ini terutama berasal dari penyelesaian pembangunan fasilitas perakitan di Magelang.

Fokus pada Peningkatan TKDN

Ke depan, VTKR akan fokus pada peningkatan TKDN produk bus listrik 12 meter yang saat ini sudah di atas 40%. Dari 52 unit bus yang dipasok ke TransJakarta, 20 unit di antaranya sudah dirakit lokal dengan basis CKD. Perseroan juga menargetkan sertifikasi TKDN untuk produk bus listrik 8 meter dan truk listrik.

Strategi Bisnis B2B dan B2G

VTKR akan fokus pada segmen B2B dan business to government (B2G), alih-alih masuk ke pasar ritel B2C. Saat ini, perseroan telah menjual bus listrik ke sejumlah korporasi besar, termasuk perusahaan kertas di Riau, pabrik rokok, dan operator bandara. Perseroan juga memasok 24 unit truk listrik sampah ke beberapa pemerintah daerah dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Potensi Pasar yang Luas

VTKR optimistis potensi pasar masih terbuka lebar. Data internal menunjukkan kebutuhan bus di Indonesia mencapai sekitar 300 ribu unit, sedangkan truk hampir 6 juta unit, yang sebagian besar masih berbasis combustion. Dengan dukungan insentif bagi kendaraan listrik dengan TKDN di atas 20% dan 40%, VTKR yakin perluasan pasar B2B, perkebunan, pertambangan, dan logistik akan menjadi motor pertumbuhan perusahaan ke depan.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image