Tips Nyaman Menjalani Penerbangan Jarak Jauh

PENERBANGAN jarak jauh sering kali terasa melelahkan. Durasi yang panjang, kabin yang sempit, udara kering, hingga risiko jet lag menjadi halangan bagi setiap penumpang. Namun, dengan persiapan yang tepat, penerbangan jarak jauh bisa berubah menjadi pengalaman yang lebih nyaman dan produktif.
Dirangkum dari Travel+ Leasure dan Sky Scanner, berikut tips agar perjalanan udara jarak jauh terasa lebih nyaman:
1. Pilih Kursi dengan Cermat
Menentukan posisi duduk bukan sekadar soal selera, tetapi juga kenyamanan jangka panjang. Kursi di dekat sayap cenderung lebih stabil terhadap turbulensi, sementara kursi di depan kabin relatif lebih tenang karena jauh dari suara mesin. Jika mengutamakan ruang kaki, pilih kursi di baris exit row atau bulkhead.
Sementara itu, kursi di bagian belakang meski kurang nyaman, kadang memberi peluang lebih besar untuk menemukan baris kosong dan merebahkan diri. Untuk memastikan pilihan terbaik, gunakan situs pemetaan kursi seperti SeatGuru sebelum memesan tiket.
2. Persiapkan Tubuh dan Pola Tidur
Menjelang keberangkatan, coba sesuaikan pola tidur dengan zona waktu tujuan. Jika penerbangan Anda adalah red-eye (malam hari), usahakan tiba di bandara dalam kondisi mengantuk sehingga lebih mudah tidur di pesawat.
Sebaliknya, bila penerbangan berlangsung siang, tidur cukup sebelumnya agar tubuh tidak terlalu lelah. Mengandalkan begadang semalaman sebelum terbang bukanlah upaya yang efektif untuk melawan jet lag.
3. Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
Kelembaban di dalam kabin pesawat bisa turun hingga di bawah 20 persen, jauh lebih kering daripada kelembaban normal di darat. Kondisi ini cepat menyebabkan dehidrasi, kulit kering, hingga kelelahan. Karena itu, biasakan minum 200–250 mililiter air per jam selama penerbangan.
Hindari konsumsi berlebihan kopi, soda, atau alkohol yang justru memperparah dehidrasi dan mengganggu kualitas tidur. Untuk menjaga kelembaban, gunakan lip balm, semprotan hidung saline, dan pelembap wajah sederhana agar kulit tetap segar.
4. Lakukan Peregangan dan Bergerak
Salah satu risiko kesehatan terbesar dalam penerbangan panjang adalah Deep Vein Thrombosis (DVT), yaitu penggumpalan darah akibat terlalu lama duduk. Untuk mencegahnya, bangunlah setiap satu hingga dua jam untuk berjalan di lorong, lakukan peregangan sederhana, atau putar pergelangan kaki saat duduk. Mengenakan kaus kaki kompresi juga membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi pembengkakan pada kaki.
5. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Pilih pakaian longgar berbahan ringan, seperti kaus, celana berbahan stretch, atau legging. Jangan lupa membawa lapisan tambahan seperti jaket tipis atau cardigan karena suhu kabin bisa berubah-ubah. Dengan begitu, tubuh lebih leluasa bergerak dan tidak cepat kaku selama duduk berjam-jam.
6. Siapkan Perlengkapan Pendukung Tidur
Kualitas tidur sangat menentukan stamina selama perjalanan jauh. Bawa bantal leher ergonomis, masker mata blackout, serta selimut perjalanan yang ringkas. Earplug atau headphone peredam bising juga sangat membantu untuk mengurangi gangguan suara mesin dan penumpang lain. Beberapa maskapai memang menyediakan perlengkapan dasar, tetapi membawa versi pribadi biasanya lebih nyaman.
7. Manfaatkan Hiburan dan Kegiatan
Rasa bosan bisa memperparah kelelahan saat terbang lama. Jangan hanya mengandalkan sistem hiburan maskapai yang kadang bermasalah. Unduh film, musik, podcast, atau buku digital sebelum berangkat.
Bagi yang kreatif, bawa jurnal atau sketsa untuk mengisi waktu dengan produktif. Bahkan, bekerja di laptop bisa menjadi cara efektif memanfaatkan jam panjang, asalkan perangkat sudah diisi daya penuh atau membawa powerbank sesuai aturan penerbangan.