BREAKING NEWS

Korea Selatan Tertibkan Turis yang Berperilaku Buruk di Jeju

PROVINSI Jeju, Korea Selatan, akan menindak wisatawan yang berperilaku buruk atau tidak sopan selama berlibur. Jeju telah meluncurkan sebuah maklumat atau pengumuman etiket multibahasa pertama di negara ini untuk menciptakan ketertiban di pulau resor di wilayah selatan tersebut.

Kepolisian Provinsi Jeju mengatakan pada awal pekan ini bahwa mereka telah mencetak 8.000 maklumat dalam bahasa Korea, Inggris, dan Mandarin. Maklumat ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan budaya dan membantu wisatawan asing memahami hukum dan adat istiadat setempat.

Maklumat tersebut berisi peringatan kepada pengunjung atas pelanggaran ringan, mulai dari menyeberang jalan sembarangan, membuang sampah sembarangan, merokok di area terlarang, hingga mabuk di tempat umum. Wisatawan juga diimbau mau bekerja sama dalam menjaga ketertiban.

Seorang pejabat di Badan Kepolisian Provinsi Jeju mengatakan bahwa petugas membawa maklumat tersebut selama patroli dan membagikannya ketika mereka menemukan pelanggaran ringan di tempat. “Pelanggaran serius ditangani segera, tetapi untuk pelanggaran ringan, kami biasanya mengeluarkan maklumat alih-alih tindakan yang lebih tegas," kata dia, seperti dilansir Korea Times.

Menurut dia, untuk pelanggaran ringan, petugas hanya memberikan peringatan. Hal itu dinilai dapat meredakan ketegangan dengan wisatawan dan meringankan beban petugas, daripada ketika memberikan sanksi.

Lonjakan Wisatawan di Jeju

Jeju mengalami lonjakan wisatawan mancanegara setelah pandemi. Pulau ini menarik banyak wisatawan karena iklimnya yang hangat. Kembalinya kapal pesiar dan meningkatnya profil global Jeju, yang sebagian didorong oleh penyebaran budaya pop Korea, telah membantu mendorong jumlah pengunjung kembali ke tingkat pra-pandemi. Wisatawan Cina menyumbang jumlah terbesar pengunjung internasional di wilayah tersebut.

Pulau Jeju dikunjungi lebih dari 7 juta pengunjung tahun ini, menurut Asosiasi Pariwisata Jeju. Dari jumlah tersebut, sekitar 5,86 juta adalah wisatawan domestik, turun 9,3 persen dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, wisatawan mancanegara naik 14,2 persen menjadi lebih dari 1,16 juta, dengan pertumbuhan yang melonjak pada Juli, dengan lonjakan lebih dari 40 persen dari tahun sebelumnya.

Perilaku Buruk Wisatawan

Seiring melonjaknya pariwisata, muncul kekhawatiran terhadap perilaku wisatawan dan ketertiban umum yang meningkat. Antara Maret dan Juni, Kepolisian Provinsi Jeju melaksanakan kampanye khusus yang menyasar pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan asing. Selama periode tersebut, petugas mencatat lebih dari 4.800 kasus perilaku tidak tertib, termasuk menyeberang jalan sembarangan, membuang sampah sembarangan, dan buang air kecil sembarangan.

Kasus-kasus viral telah memperkuat keluhan tentang perilaku buruk wisatawan di Jeju. Pada April, seorang wanita yang tertangkap merokok di dalam bus membuang puntung rokoknya ke jalan yang membuat penumpang lain protes. Dan bulan lalu, media Korea melaporkan bahwa seorang anak laki-laki buang air kecil di dekat halte bus di Pantai Hamdeok di Kota Jeju, sementara orang dewasa yang mendampinginya menyaksikan.

Baca Juga: 38 Turis Menghilang Tanpa Jejak di Pulau Jeju Korea SelatanBaca Juga: Tak Ada Lagi Turis di Jalan Jaksa. Mengapa?Baca Juga: Seoul Destinasi Solo Traveling Teratas di 2025
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image