Fakta Menarik dan Rekor Arsenal Usai Kalahkan Bilbao di Liga Champions
Warta Bulukumba- Stadion San Mames, Rabu 17 September 2025 dini hari WIB, penuh semangat. Athletic Bilbao memulai pertandingan pembuka Liga Champions 2025/2026 dengan tekanan kuat, agresif, dan penuh kegembiraan. Arsenal diharuskan bertahan, menjaga keseimbangan agar tidak terjebak dalam permainan intens dari tuan rumah.
Arsenal terlihat waspada, bahkan hanya menghasilkan empat tembakan di babak pertama — angka terendah mereka sejak bertemu Crystal Palace di EFL Cup bulan Desember lalu. Satu-satunya kesempatan bagus terjadi pada menit ke-30, ketika Viktor Gyokeres hampir mencetak gol melalui sundulan hasil umpan Jurrien Timber. Bola hanya melesat sedikit di samping gawang Unai Simon.
Pipa menurun berbunyi, skor kacamata tercatat, namun ketegangan pertandingan tetap terasa menggigit.
Pergantian yang mengubah segalanya
Mikel Arteta memahami situasi. Ia menyadari bahwa timnya tidak bisa terus menghadapi tekanan tanpa memberikan serangan balik yang nyata. Oleh karena itu, ia memasukkan dua kartu truf dari bangku cadangan: Leandro Trossard pada menit ke-65 menggantikan Gyokeres, kemudian Gabriel Martinelli pada menit ke-71 menggantikan Eberechi Eze.
Hanya membutuhkan 36 detik bagi Martinelli untuk mengubah situasi. Umpan cerdas Trossard melewati lini pertahanan Bilbao, Martinelli berlari cepat dan mengalahkan Unai Simon dengan tendangan datar pada menit ke-72.
Mendekati akhir pertandingan, giliran Martinelli membalas kebaikan. Ia bergerak dari sisi kiri, memberikan umpan pendek yang diambil oleh Trossard. Bola sempat menyentuh pemain Bilbao, sehingga Simon terjebak. Gol kedua pada menit ke-87 mengakhiri pertandingan dengan skor 2-0.
Rekor dan data mengenai San Mames
Kemenangan ini bukan hanya tentang tiga poin. Terdapat beberapa catatan menarik:
1. Arsenal menjadi klub pertama dalam sejarah Liga Champions yang berhasil mengalahkan tim asal Spanyol dalam enam pertandingan beruntun. Sebelumnya, korban mereka meliputi Real Madrid, Sevilla, dan Girona dalam dua musim terakhir.
2. Lima kemenangan beruntun dalam fase grup/league phase: rekor terbaik Arsenal sejak musim 2004/2005.
3. Declan Rice tampil dominan: 3 kesempatan tercipta, 15 umpan di sepertiga akhir lapangan, dan 10 kali membawa bola ke area berbahaya — angka tertinggi dibanding pemain lain.
4. Arsenal musim ini hanya sekali kebobolan, yaitu ketika kalah dari Liverpool. Dalam lima pertandingan di berbagai kompetisi, mereka meraih empat kemenangan.
5. Dalam sejarah Liga Champions, pertama kalinya dua pemain cadangan Arsenal (Martinelli dan Trossard) saling berkolaborasi untuk mencetak gol dan memberikan umpan yang menghasilkan gol dalam satu pertandingan.
Arteta tersenyum ringan di sisi lapangan
Di balik kemenangan ini, Mikel Arteta tidak mampu menyembunyikan kepuasannya. "Kami tahu awalnya akan sangat sulit, tapi kami berkembang di babak kedua. Pemain cadangan memberikan pengaruh luar biasa," katanya dalam situs resmi klub.
Bagi dia, kemenangan di San Mames bukan hanya sekadar rekor atau tiga poin. Ini merupakan bukti kedalaman komposisi pemain Arsenal. Tim ini mampu bertahan, sabar menunggu, lalu memberikan serangan yang tepat pada waktu yang paling cocok.
Stadion San Mames menjadi saksi ketika Arsenal menciptakan kisah baru di Eropa: menghadapi badai, lalu menyerang dengan dua gol yang sempurna dari pemain pengganti. Martinelli dan Trossard bukan hanya sebagai pencetak gol, tetapi juga simbol filosofi Arteta bahwa sepak bola modern dimenangkan oleh mereka yang paham bagaimana menyelesaikan pertandingan.
Dengan rekor demi rekor yang terus dipecahkan, Arsenal tidak hanya menjadi peserta Liga Champions musim ini, tetapi juga salah satu kandidat kuat untuk meraih gelar juara.